- Sesali masa lalu karena ada kekecewaan dan kesalahan – kesalahan, tetapi jadikan penyesalan itu sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi kesalahan lagi.
- Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama.
- Hati – hati secara berlebihan sama buruknya dengan tidak berhati – hati, karena membuat orang lain sangsi.
- Jangan hina pribadi anda dengan kepalsuan karena dialah mutiara diri anda yang tak ternilai.
- Hati suci selalu benar, tetapi gejolak hati selalu mengubah hasrat hati suci. Orang yang ada dalam hati suci adalah orang yang taqwa dan beriman. Itulah tantangan hidup.
- Jalan terbaik dalam mencari kawan adalah kita harus berlaku sebagai kawan.
- Bukan harta kekayaanlah, tetapi budi pekerti yang harus ditingalkan sebagai pusaka untuk anak – anak kita.
- Tanah yang digadaikan bisa kembali dalam keadaan lebih berharga, tetapi kejujuran yang pernah digadaikan tidak pernah bisa ditebus kembali.
- Kebaikan tidak bernilai selama diucapkan akan tetapi bernilai sesudah dikerjakan.
- Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa bekerja keras.
- Kemenangan yang seindah – indahnya dan sesukar – sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri. (Ibu Kartini )
- Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua. (Aristoteles)
- Hanya kebodohan meremehkan pendidikan. ( P.Syrus )
- Ketergesaan dalam setiap usaha membawa kegagalan. (Herodotus )
- Dia yang tahu, tidak bicara. Dia yang bicara, tidak Tau. ( Loo Tse )
- Tidak ada kekayaan yang melebihi akal,dan tidak ada kemelaratan yang melebihi kebodohan.
- Seorang sahabat adalah suatu sumber kebahagiaan dikala kita merasa tidak bahagia.
- Seorang sahabat adalah orang yang menjawab,apabila kita memanggil dan sering menjawab sebelum kita panggil.
- Kekasih yang setia adalah kekasih yang selalu menutup pintu buat cintanya orang lain.
- Cintailah kekasihmu secara wajar, boleh jadi akan menjadi musuhmu dihari lain. Bencilah orang yang kau benci secara wajar boleh jadi dihari lain akan menjadi cintamu.
- Janganlah kemiskinanmu menyebabkan kekufuran dan janganlah kekayaanmu menyebabkan kesombongan.
- Kebijakan dan kebajikaan adalah perisai terbaik. (Aspinal)
- Bunga yang tidak akan layu sepanjang jaman adalah kebajikaan. (William Cowper)
- Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan / diperbuatnya. ( Ali Bin Abi Thalib )
- Apabila anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka anda telah berbuat baik terhadap diri sendiri. ( Benyamin Franklin )
- Pengalaman adalah guru yang terbaik tetapibuang lah pengalaman buruk yang hanya merugikan.
- Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah harapan.
- Hadir terlambat memang lebih baik dari pada tidak hadir sama sekali tetapi bila berkali-kali adalah suatu kecerobohan.
- Menunggu kesuksesan adalah tindakan sia-sia yang bodoh.
- Sejarah bukan hanya rangkaian cerita, ada banyak pelajaran, kebanggan dan harta didalamnya.
- Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalah memecahkannya.
- Kalau hari ini kita menjadi penonton bersabarlah menjadi pemain esok hari.
- Ceroboh dan tidak bisa menahan emosi adalah sikap yang bisa berakibat fatal.
- Harapan kosong itu lebih menyakitkan daripada kenyataan yang pahit sekalipun.
- Setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah bila dikerjakan tanpa keengganan.
- Jangan tunda sampai besuk apa yang bisa engkau kerjakan hari ini.
- Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah ( Lessing )
- Kesopanan adalah pengaman yang baik bagi keburukan lainnya. (Cherterfield)
- Siapa yang kalah dengan senyum, dialah pemenagnya (A. Hubard)
- Berusahalah jangan sampai terlengah walau sedetik saja, karena atas kelengahan kita tak akan bisa dikembalikan seperti semula.
- Manusia tak selamanya benar dan tak selamanya salah, kecuali ia yang selalu mengoreksi diri dan membenarkan kebenaran orang lain atas kekeliruan diri sendiri.
- Pengetahuan adalah kekuatan.
- Janganlah larut dalam satu kesedihan karena masih ada hari esok yang menyongsong dengan sejuta kebahagiaan.
- Punggung pisaupun bila diasah akan menjadi tajam.
Minggu, 17 Februari 2013
Motto Kehidupan
Pemijahan Ikan Nila
Proses perkawinan induk jantan dan betina sampai menghasilkan larva disebut
pemijahan. Nila jantan akan membuat sarang pada dasar kolam kemudian mengundang
betina untuk bertelur pada sarang itu, ketika telur-telur nila keluar, nila
jantan akan membuahi dengan cara menyemprotkan cairan jantannya ketelur-telur
itu. Setelah telur-telur itu dibuahi oleh si jantan maka betina kembali
menyimpan telur-telur itu kedalam mulutnya. Dalam beberapa hari saja
telur-telur itu akan menetas.
Nila betina mengeluarkan telurnya dan jantan akan membuahi dengan cara menyemperotkan spermanya ketelur-telur.
Ketika telur-telur nila menetas ini di sebut dengan larva. Larva adalah anak ikan yang berumur 1-5 hari. Pada usia ini, induk nila betina akan menjaga anak-anak ikan ini dengan menyimpan dan mengamankan dalam mulutnya. Biasanya induk nila akan memasukan dalam mulutnya jika dalam keadaan tidak aman, kemudian memuntahkan kembali jika di sekitarnya aman.
Selama beberapa hari induk
nila akan terus menjaga anaknya masuk-keluar dalam mulutnya. Pada usia 4-5
hari, larva ini mulai terbentuk seperti ikan dewasa dan pada usia ini, induk
akan mulai membiarkan anak-anaknya untuk mencari makan sendiri.
Setelah anak-anak nila
dibiarkan oleh induknya, anak-anak ikan ini akan mencari makan dan bergerombol
kemanapun mereka pergi seolah ada yang memimpinya. Dan anak-anak ikan dari induk yang lain melakukan hal yang sama.
Anda dapat melihat anak-anak ikan
akan mencari makan dan bergerombolan di tepi kolam. Dan pada saat ini
penangkapan larva dengan jaring kelambu lalu memindahkan ke penampungan khusus.
Larva ini ditampung pada kolam beton yang berukuran kecil atau ditampung pada
happa untuk untuk dipelihara sampai menjadi benih yang kemudian siap untuk
pembesaran. Pememisahan larva dari ikan-ikan besar, juga untuk memudahkan
pemberian pakan halus dan pemantaun pertumbuhan anak ikan menjadi bibit ikan
dalam sebulan kemudian.
Induk-induk nila tetap pada kolam
yang sama untuk melanjutkan proses memproduksi larva. Induk-induk yang
bereproduksi larva ini sebaiknya 6 kali saja atau paling lama satu tahun,
kemudian diganti dengan induk yang baru.
Pendederan
Ikan Nila
Pendederan adalah Pemisahan
larva dengan induk betina maupun jantan. Pemeliharaan larva ini dimaksudkan
untuk disiapkan menjadi anak-anak ikan yang cukup besar yang dinamakan benih.
Pemeliharaan pendederan awal
ini berlangsung satu sampai satu setengah bulan. Pendederan ini, diharapkan
dapat mencapai ukuran 3-4 cm atau berat 9-12 gr.
Pemindahan larva pada kolam
pendederan ini dimulai ketika usia larva 5-7 hari. Tangkaplah larva yang sudah
berbentuk ikan kecil. Besar ikan kecil ini sekitar panjang 3-5 mm atau berusia
5-8 hari sejak telur menetas. Pindahkan pada penampungan khusus; di
bak beton, jaring kelambu atau happa. Ukuran kolam semen kecil bisa panjang,
lebar, tinggi: 1mx1mx50cm. atau bisa juga dibuat lebih besar. Penampungan
sebesar 1x1x50cm dapat menampung 20.000-50.000 ekor larva. Pemeliharaan pada
penampungan ini tidak lebih dari sebulan karena akan terlalu sesak buat ikan
yang semakin bertumbuh besar.
Berikan pakan berprotein
tinggi yang berbentuk tepung 4-5 kali sehari masing-masing satu sendok teh
pakan ikan berbentuk tepung atau yang dicairkan. Cara mudah untuk memberi pakan
berprotein tinggi adalah: rebuslah satu butir telur dan ambil bagian kuningnya
saja, larutkan merata dalam 500 ml atau 1/2 liter air. Masukkan dalam botol semprotan kecil dan semprotkan 100 ml ke dalam kolam
pendederan untuk sekali makan. Aturlah waktu setiap 2 atau 3 jam sekali. Satu larutan kuning telur dapat memberi makan 100.000 ekor anak ikan.
Sangat murah bukan.
Anda mungkin pernah mendengar
JANTANISASI atau MONOKULTUR nila . Proses jantanisai nila dimulai pada saat
pendederan. Pakan halus untuk makanan larva ini hanya ditambahkan campuran
hormone 17 alpha methyltestosteran. Pemberian hormone ini diberikan selama 17
hari sampai 21 hari maka lebih dari 95 % larva akan menjadi benih nila jantan.
Jika anda ingin membuat
pakan untuk anak ikan nila, anda dapat melakukan dengan cara di atas,
memberikan kuning telur. Atau jika anda tidak ingin repot belilah pakan untuk
anak ikan yang berprotein tinggi. Jika anda ingin membuat anak ikan semua
jantan, cobalah mengunakan hormone 17 alpha methyl.
Bayangkan jika anda memiliki
100.000 ekor ikan nila dan 4 bulan kemudian kurang 50.000 ekor yang bisa
dijual, karena yang 50.000 ekor adalah betina. Seperti anda mungkin ketahui
ikan nila betina selalu kalah cepat berkembang dari nila jantan. Jantan lebih
cepat bertumbuh 40%. Nila betina membutuhkan 6 bulan, dan jantan hanya 4 bulan
untuk mencapai berat yang sama. Perbedaan 2 bulan bukan masalah yang kecil jika
anda memberi pakan yang mahal.
Anda dapat memperkirakan
berapa kerugian dan kehilangan modal yang tidak kelihatan dari selisih
pertumbuhan nila jantan dan betina dan biaya produksi yang dikeluarkan. Mungkin
jutaan bahkah puluhan juta rupiah kerugian anda dan akan terus jika anda memberi
pakan kepada ikan betina dan anak-anaknya yang anda sendiri belum tahu jelas
kapan mereka akan dipanen. Tentu ini akan mengancam usaha budidaya nila anda.
Seperti yang dialami oleh banyak pembudidaya nila lainnya.
Ada solusinya. Gunakan hormone
untuk mengubah ikan betina menjadi ikan jantan sejak larva. Pembudidaya ikan di
luar negeri seperti Thailand, philiphin USA telah mengunakan hormone ini sejak
puluhan tahun lalu. Dan itu sebabnya usaha budidaya mereka berhasil.
Hormone memang mahal tapi sebenarnya tidak jika yang diternak ratusan
ribu ekor. Perkilo hormone ini dapat memberi makan lebih dari 500.000-1jt. ekor
larva.
Namun ada desas-desus dengan
pengunaan hormone ini dengan kesehatan. Selama ini belum cukup bukti untuk
gangguan kesehatan dan korban bagi mereka yang mengkonsumsi nila yang diberikan
pakan berhormon.
Sekarang pilihan di tangan
anda. Pendederan alami yang lumayan atau pendederan yang meledakkan kantong
anda 6 bulan kemudian. Kedengarannya sulit dipercaya. Cobalah sendiri.
Pembenihan Ikan Nila
Setelah pendederan selama 4-6
minggu anak ikan sudah berukuran 2-3 cm, anda dapat memindahkan ke kolam
pembenihan. Pada pendederan dengan kolam 1x1x50cm sudah tidak layak lagi untuk
menampung anak ikan yang semakin besar oleh karena itu kita perlu menyediakan
kolam yang lebih besar lagi agar anak ikan lebih leluasa untuk bertumbuh.
Disinilah perbedaan pendederan dan pembenihan.
Sebenarnya tidak ada perbedaan
yang berarti pada pendederan dan pembenihan. Seperti pada bahasan disebelumnya
pendederan adalah persiapan larva untuk menjadi benih, kemudian benih siap
dibesarkan pada kolam yang lebih besar untuk pembesaran. Namun, benih panjang
2-3cm terlalu kecil untuk dilepas pada kolam pembesaran karena itu harus dibuat
kolam pembenihan yang cukup besar untuk memicu pertumbuhan benih yang lebih
besar lagi.
Kolam pembenihan bisa
menggunakan kolam tanah atau beton yang berukuran 10x20 meter. Luas 200 meter
persegi dapat menampung 50-100 ribu ekor benih.
Pembenihan ini dimaksudkan
untuk membuat benih ikan sedikit lebih besar lagi. Lama pemeliharaan pada kolam
pembenihan 4-6 minggu. Benih ini sudah mencapai panjang antara 3.5-5 cm.
ketika benih sudah mencapai ukuran tersebut maka benih boleh ditebar dan
dibesarkan pada kolam pembesaran atau untuk dijual kepada petani lain yang
ingin membesarkan nila, jika anda ingin menjual.
Pakan yang diberikan pada
pembenihan ini adalah pakan berukuran 1.5mm. tersedia banyak di toko-toko
penjual pakan ternak. Protein 30-35% akan membantu pertumbuhan nila lebih
cepat. Pellet tengelam atau pellet timbul? Akan lebih baik pellet timbul karena
akan mengurangi pakan jatuh ke dasar kolam yang mungkin tidak dimakan
oleh ikan. Pemberian pakan 3 kali sehari pada pembenihan lebih baik.
Panen benih dapat dilakukan
dengan menjaring atau dengan menurunkan volume air. Buatlah jaring apung untuk
menampung tangkapan benih. Benih nila sudah dipanen, besarkan apa yang akan
dibesarkan dan jualah apa yang akan dijual.
Sekarang waktunya anda membesarkan benih nila di kolam pembesaran. Kolam
air deras, kolam jaring apung adalah dua bentuk pembesaran yang paling cepat
membesarkan nila. Tentu saja didukung oleh makanan yang memekarkan.
Hanya Sebagian Kecil Kenangan di BBI Ompo
Laporan Tekhnik Pembesaran Udang Vannamei
Tekhnik Pembesaran Udang Vannamei
Oleh :
Nama : Ahmad Risaldi
Nis : N.500.3.11.002
Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Bone
Badan Pengembangan SumberDaya Perikanan Dan Kelautan
Kementerian Kelautan Dan Perikanan
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei)
merupakan udang asli perairan Amerika Latin. Udang ini dibudidayakan mulai dari
pantai barat Meksiko ke arah selatan hingga daerah Peru. Beberapa
petambak di Indonesia mulai mencoba membudidayakan udang vannamei, karena hasil
yang dicapai sangat luar biasa. Apalagi produksi udang windu yang saat ini
sedang mengalami penurunan karena serangan penyakit, terutama penyakit bercak
putih (white spot syndrome virus) (Haliman R.W dan Adijaya D. S, 2005).
Menurut Haliman R.W dan Adijaya D.S, (2005), Kehadiran
udang vannamei diakui sebagai penyelamat dunia pertambakan udang Indonesia.
Petambak mulai bergairah kembali,begitu pula para operator
pembenihan udang. Operator mulai
membenikan udang vannamei untuk memenuhi kebutuhan petambak.
Awal mula
pembudidayaan udang vannamei dilakukan di Jawa Timur. Petambak di Jawa Timur
sangat antusias terhadap udang vannamei, bahkan 90% petambak mengganti
komuditas budidaya dari udang windu menjadi udang vannamei.
Dengan
semakin banyaknya petambak udang vannamei maka diperlukan prosedur budidaya
yang benar. Dengan demikian prokdukvitas udang vannamei dapat ditingkatkan.Oleh
karena itu penulis tertarik untuk menggambil judul Teknik Pembesaran Udang
Vannamei.
1.2
Tujuan Dan Manfaat
a.
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah agar dapat mengetahui cara dan tehnik yang benar dalam
pembesaran udang vannamei (Litopenaeus
vannamei)
b.
manfaat
Adapun manfaat pembuatan makalah ini
adalah memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang teknik pembesaran udang
vannamei di tambak yang meliputi : Persiapan lahan, Persiapan sarana tambak,
Penebaran benur, Monitoring kualitas air, Manajement pakan, Pengendalian hama
dan penyakit, Monitoring pertumbuhan, Panen.
BAB II
TUJUAN PUSTAKA
A.
Biologi Udang Vannamie
1.
Morfologi
morfologi
tubuh udang vannamei dibentuk oleh dua cabang (biramous), yaitu exopodite
dan endopodite.
a.
Kepala (thorax)
Kepala udang vannamei terdiri atas antenula,
antena, madibula dan 2 pasang maxillae. Kepala udang
vanname juga dilengkapi dengan 3 pasang maxilliped dan 5 pasang kaki
berjalan (peripoda) atau kaki sepuluh (decapoda)
b.
Perut (abdomen)
Abdomen terdiri dari
dari 6 ruas. Pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan
sepasang uropods (mirip ekor) yang membentuk kipas bersama-sama telson.
Vannamei memiliki tubuh yanng berbuku-buku dan aktivitas berganti kulit
luar atau eksoskelaton secara priodik (moulting).
c.
Habitat dan penyebarannya
udang vaname hidup di dua habitat dalamsiklus hidupnya. Udang dewasa hidup dan bertelur
di laut. Telur akan menetasmenjadi
nauplius, kemudian setelah 45-60 jam akan berkembang menjadi mysis setelah lima
hari. Mysis berkembang menjadi post larva setelah empat atau lima hari.
Selama stadia nauplius sampai dengan post larva, hidupnya mengikuti gerakan
air dan arus laut. Post larva yang hidup dipantai-pantai berkembang menjadi
udang muda (juvenile) di rawa-rawa air payau. Setelah dewasa, udang beruaya ke laut untuk memijah..
Siklus Hidup Udang Vanname
d.
Taksonomi
klasifikasi
udang vannamei (Litopenaeus vannamei) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Subkingdom :
Metazoa
Filum :
Artrhopoda
Subfilum : Crustacea
Kelas :
Malascostraca
Subkeas : Eumalacostraca
Superordo : Eucarida
Ordo :
Decapoda
Subordo : Dendrobrachiata
Famili : Penaeidae
Genus :
Litopenaeus
Spesies :
Litopenaeus vannamei
a.
Tingkah Laku
Dalam budidaya udang vannamei dan windu kita harus mengenal sifat-sifat (fisiologi) dari udang
windu dan vannamei tersebut beberapa sifat udang Vannamei dan Windu yang perlu
diketahui antara lain :
Nocturnal
yaitu secara alami udang merupakan hewan nocturnal
yang aktif pada malam hari untuk mencari makan, sedangkan pada siang hari
sebagian dari mereka bersembunyi di dalam substrat atau lumpur. Namun di tambak
budidaya dapat dilakukan feeding dengan frekuensi yang lebih banyak
untuk memacu pertumbuhannya.
Kanibalisme
Udang windu suka menyerang sesamanya, udang sehat akan
menyerang udang yang lemah terutama pada saat molting atau udang sakit. Sifat
kanibal akan muncul terutama bila udang tersebut dalam keadaan kurang pakan dan
padat tebar tinggi.
Pakan dan kebiasaan makan (Feeding behaviour)
Udang vannmie
hidup dan mencari makan di dasar perairan (benthic). Udang vannamie merupakan
hewan pemakan lambat dan terus-menerus dan digolongkan ke dalam
hewan pemakan segala macam bangkai (omnivorous scavenger) atau
pemakan detritus dan karnivora yang memakan krustacea kecil, amphipoda dan
polychaeta.
Molting
Udang vannamie melakukan ganti kulit
(molting) secara berkala. Frekuensi molting menurun seiring dengan makin
besarnya ukuran udang. Pada stadium larva terjadi molting setiap 30-40 jam pada
suhu 280 C. Sedangkan juvenile dengan ABW 1-5 gram mengalami molting
setiap 4-6 hari, selanjutnya pada ABW 15 gram periode molting terjadi sekitar 2
minggu sekali. Kondisi lingkungan dan makanan merupakan faktor utama yang
mempengaruhi frekuensi molting. Sebagai contoh, suhu yang tinggi dapat
meningkatkan frekuensi molting. Penyerapan oksigen oleh udang kurang efisien
selam molting, akibatnya selama proses ini beberapa udang mengalami kematian
akibat hypoxia atau kekurangan oksigen dalam tubuh.
BAB III
PERSIAPAN PEMELIHARAAN DAN PANEN
1.
Pengolahan, Pengangatan, dan Pengeringan Lahan
Baik tambak lama maupun tambak baru
perlu dilakukan pengolahan tanah untuk memastikan bahwa tana tidak lagi
menyimpan organisme penyakit. Pengolahan tana meliputi perbaikan pematang dan
saluran serta pendalaman dan perataan dasar tambak. Hal ini dimaksudkan agar
pematang dapat menahan air dengan baik (tidak rembes dan bocor), saluran air
berfungsi baik untuk memasukan dan mengeluarkan air, sedangka pelataran tambak
sebagai subsrat untuk tempat tumbuhnya makanan alami.
Pengangkatan
lumpur (kedok-teplok) sebanyak 5-10 cm sebaiknya dilakukan pada saat lumpur
tambak dalam kondisi lembab, karena dengan cara ini lumpur dapat diangkat
secara sempurna. Pengagkatan lumpur pada saat dasar tambak berair dapat
berakibat senyawa-senyawa beracun dan mikroba patogen akan jatuh kembali ke
dalam tabak.
Pengeringan
dilakukan setelah tambak dalam keadaan bersih. Pengeringan dilakukan dengan
bantuan sinar matahari . sinar matahari dapat dijadikan juga desinfektan,
membantu proses oksidasi yang dapat menetralkan keasaman tanah dan
menghilangkan gas-gas beracun. Dan membantu membunuh telur-telur hama yang
tertinggal. Proses pengeringan tambak dilakukan selama 3-4 hari. Pengeringan
dihentikan apabila dasar tambak sudah kering, tetapi tidak retak agar bakteri
pengurai tetap mampu menjalankan fungsinya.
a. Pengapuran
Kapur berfungsi untuk meningkatkan kapasitas penyangga air dan menaikkan
pH. Beberapa jenis kapur yang biasa digunakan yaitu batu kapur (Crushed line, CaCO3) kapur
mati (slaked lime, Ca(OH2),
dolomite (dolomite lime, CaMg(CO).
Dosis penggunaan masing-masing pupuk berturut-turut yaitu 100-300 kg/ha, 50-100
kg/ha, dan 200-300 kg/ha.
b. Pemupukan
pupuk
ditujukan untuk memesok unsur hara yang sangat diperlukan seperti nitrogen,
fosfor dan kalium untuk pertumbuhan fitoplankton yang terkait dengan produksi
oksigen dadn pakan alami. Pupuk yang digunakan dengan yang digunakan untuk
usaha pertanian berbeda. Secara garis besar pupuk yang digunakan dalam usaha
budi daya pertanian terbagi atas pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik
seperti hijauan, pupuk kandang, dan sisa rumah tangga. Pupuk anorganik seperti
urea, TSG, KCI dan NPK.
c.
Penyediaan Air
kualitas air
tambak sangat erat hubungannya dengan kondisi kesehatan udang. Kualitas air
yang baik mampu mendukung pertumbuhan secara optimal.
Beberapa parameter kualitas air yang harus selalu dipantau antara lain:
a. Parameter fisika.
b. Parameter kimia
c. Parameter biologi (jumlah Vibrio
patogen).
2.
Kualitas dan Penebaran Benur
a.
Kualitas Benur
Kualitas benur memang berperan penting pada
keberhasilan budi daya udanng vannamei karena akan menentukan kualitas setelah
dipanen. Bila kualitas benurnya bagus kemungkinan hasil panennya juga bagus.
Benur vannamei untuk dibudidayakan harus dipilih yang terlihat
sehat. Kriteria benur sehat dapat diketahui dengan melakukan observasi
berdasarkan pengujian visual mikroskopik dan ketahanan benur. Hal tersebut
dapat dilihat dari warna ,ukuran panjang dan bobot sesuai umur PL. Kulit dan
tubuh bersih dari organisme parasit dan patogen, tidak cacat tubuh tidak pucat,
gesit, merespon cahaya, bergerak aktif, dan menyebar didalam wadah.
b. Pengujian visual
Pengujian visual (kasat mata) benur meliputi aktivitas, kondisi sirip dan
ekor, kecepatan pertumbuhan serta keseragaman. Benur yang baik berwarna benig
memanjag kecoklatan, benur yang tidak sehat diciriakan dengan warna putih
coklat, hitam dan kemerahan pada bagian tertentu.
c. Pengujian mikroskopis
Secara mikroskopis benur berkualitas baik pada seluruh permukaan kulitnya
terlihat bersih. Hal tersebut menunjukan bahwa benur mengalami moulting secara periodik. Benur yang
berkualitas jelek terlihat lemah dan pada permukaan kulitnya berwarna coklat
keputihan. Hal tersebut disebabkan infeksi jamur yang menempel pada permukaan
kulit benur vannamei.
d. Penebaran
Sebelum benur ditebar kedalam tambak perlu dilakukan
aklimitisasi (adaptasi) terhadap lingkungan baru. Secara umum ada 2 aklimitasi
yanng bisa dilakukan yaitu :
- Aklimatisasi
suhu
Aklimatisasi
suhu air petakan udang vannamei dilakukan dengan cara meletakan plastik
pengemas yang berisi benur ke dalam tambak. Tindakan tersebut dilakukan hingga
suhu air dalam kemasan plastik mendekati atau sama dengan suhu air petakan yang
dicirikan dengan munculnya embum di dalam plastik.
-
Aklimatisasi
salinitas
Aklimatisasi
salinitas air petakan tambak dilakukan setelah aklimatisasi suhu selsai.
Aklimatisasi salinitas dilakukan dengan cara air tambak dimasukan kedalam
sebanyak 1-2 liter kedalam kemasan plastik benur udang vannamei. Aktivitas
tersebut dihentikan hingga salinitas air dalam kemasan plastik mendekati sama
dengan salinitas air di petakan.
3. Pengelolaan Pakan
a. Kebutuhan Nutrisi
Pakan yang diberikan harus sesuai
dengan kebutuhan nutrisi udang vanname. Nutrisi yang dibutuhkan udang vanname
antara lain protein , lemak, vitamin, asam amino esensial. Nutrisi tersebut
digunakan aktivitas pertumbuhan dan reproduksi udang.
Lemak dan karbohidrat merupakan sumber energy. Mineral
dan vitamin berfungsi memperlancar proses metabolisme didalam tubuh udang.
Secara khusus, mineral membantu transportasi energy, menjaga keseimbangan
osmosis, serta membantu menyusun enzim dan hormon serta membantu menyusun
ekoskeleton.
b.
Waktu dan Cara Pemberian Pakan
Pemberian pakan buatan berbentuk
pelet dapat dilakukan sejak benur ditebar hingga udang siap panen. Namun ukuran
dan jumlah pakan harus diperhatikan secara cermat dan tepat sehingga udang
tidak kekurangan pakan (underfeeding) atau
kelebihan pakan.
Seperti udanng pada umumnya vannamei
bersifat noktural atau aktif pada malam hari. Frekuensi pemberian pakan dapat
diperhitungkan dengan adanya sifat tersebut untuk mendapat nilai FCR atau nilai
konversi yang ideal. Saat pemberian pakan sebaiknya kincir dimatikan untuk
menghindari terbawanya pakan oleh arus air.
Namun demekian oleh karena kincir air berfungsi membantu ketersediaan
oksigen terlarut maka saat mematikanya perlu pertimbangan waktu.
Pakan sebaiknya diberikan di daerah
pakan. Dengan adanya daerah pakan, udang akan muda menemukan pakan yang
disebar. Area daerah pakan berkisar 4-6 m dari tepi tambak.
4. Pengelolaan Kualitas Air
a. Parameter
Kualitas Air
Parameter-parameter kualitas air akan mempengaruhi proses metabolisme tubuh udang, seperti keaktifan mencari
pakan, proses pencernaan, dan pertumbuhan udang. Kisaran parameter kualitas air
untuk pertumbuhan udang adalah seperti pada beikut :
Parameter
|
Metode atau Alat Uji
|
Waktu Pengujian
|
Angka Refrensi
|
Fisik
|
|||
1. Suhu
|
Termometer
|
Pagi dan Sore Hari
|
26-300 C
|
2. Ph
|
pH meter, Kertas Ph
|
Pagi dan Sore Hari
|
7,5-8,5
|
3. Salinitas
|
Refraktometer
|
Pagi dan Sore Hari
|
15-30 ppt
|
4. DO
|
DO meter
|
02.00-05.00
|
> 3 ppt
|
5. Kecerahan
|
Seicchi disk
|
Siang atau Sore
|
> 30 cm
|
Kecerahan
|
|||
1. Nitrit
|
Test kit
|
Siang atau sore 2-3 x sehari
|
< 0,1 ppm
|
2. Fosfat
|
Test kit
|
Siang atau sore, seminggu sekali
|
1-3 ppm
|
3. Alkalinitas
|
Tistra sam- basa
|
Sianng atau sore
|
> 150 ppm
|
4. Bbesi (Fe)
|
Test kit
|
2-3 Hari sekali
|
< 7 ppt
|
5. H2S
|
Spektrofotometer
|
Berkalah seminggu sekali
|
< 7 ppb
|
Biologi
|
|||
Jumlah Fabrio Patogen
|
Hitung Cawan
|
2-3 hari sekali
|
< 1.000
cfu/ml
|
b. Suhu air
Suhu optimal pertumbuhan udang antara 26-320 C.
Jika suhu lebih dari angka optimum maka metabolisme dalam tubuh udang akan
berlangsung cepat. Imbasnya pada pada kebutuhan oksigen terlarut menigkat.
c. Salinitas dan pH air
Salinitas merupakan salah satu aspek kualitas air yang
memegang peranan penting karena mempengaruhi pertumbuhan udang. Udang yang ber
umur 1-2 bulan memerlukan kadar garam 15-25 ppt agar pertumbuhan dapat optimal.
Setelah umur lebih dari 2 bulan pertumbuhan relatif baik dan kisaran salinitas
yang dibutuhkan 5-30 ppt. Pada musim kemarau kadar garam bisa mencapai 40 ppt.
pH merupakan merupan parameter air untuk mengetahui
derajat keasaman. Air tambak memiliki pH ideal antara 7,5-8,5. Umumnya
perubahan pH air dipengaruhi oleh siffat tanahnya.
d. Kandungan oksigen terlarut (DO)
Kandungan (dissolved
oxigen, DO) sangat mempengaruhi metabolisme tubuh udang. Kadar oksigen
terlarut yang baik berkisar antara 4-6 ppm. Pada siang hari tambak akan
memiliki angka DO yang cendrung tinggi karena ada fotosintesis plankton yang
menghasilkan oksigen keadaan sebaliknya terjadi pada malam hari namun demikian
DO pada malam hari dianjurkan tidak kurang dari 3 ppm.
e. Amonia
Ammonia merupakan senyawa beracun hasil ekskresi atau
pengeluaran kotoran yang berbentuk gas. Selain itu amonia bisa berasal dari
pakan yang tidak dimakan oleh udang sehingga larut dalam air. Amonia akan mengalami proses nitrifikasi dan
dinitrifikasi sesuai siklus nitrogen dalam air ssehingga menjadi nitrit (NO2) dan nitrat (NO3).
Dalam proses nitrifikasi dan denitrifikasi
dapat berjalan lancar bila tersedia bakteri Nitrobacter
dan Nitrosomonas dalam jumlah yang
cukup. Nitrobacter berperan mengubah
amonia menjadi nitrit, sedangkan Nitrosomonas
mengubah nitrit menjadi nitrat.
Untuk mengatasi kandungan amonia yang terlalu tinggi adalah dengan cara
sebagai berikut :
a) Dengan pergantian air secara bertahap dari petak reservoir.
b)
Dengan menggunakan plankton yang baik seperti Chlorella.
c) Aplikasi probiotik seperti Nitrosomonas, Nitrobacter,Rhodopsomonas,
Chromatium dan lain lain.
d) Aplikasi bahan yang dapat digunakan
untuk mengabsorsiamonia seperti Zeolit, Arang atau karbon, Formaline,
Yucca Ekstract.
5.
Hama dan Penyakit
a.
Hama
hama adalah segala hewan (organisme)
yang ada di dalam tambak selain yang dibudidayakan dan dianggap merugikan. Hama
dalam budidaya udang digolongkan menjadi 4 yaitu :
Predator : ikan, ular air, burung, kepiting
Kompetitor
: cacing, siput, serangga, udang-udangan
Perusak
sarana :
kepiting
Pencuri : manusia
b. Penyakit
penyakit dapat muncul dan menyerang
udang vannamei. Beberapa penyakit yang menyerang disebabkan oleh predator,
parasit, bakteri, jamur dan virus.
c. Predator
Predator
adalah segala jenis hewan yang dapat memangsa udang vannamei yang dipelihara
dalam petakan tambak. Beberapa jenis predator udang vannamei yaitu ikan seperti
kakap,dan ikan kerong-kerong. Jenis crustase,
seperti kepiting dan jenis reptil
seperti ular. Selain itu jaga udang liar laut jaga menjadi kompetitor dalam
mencari pakan sehingga udang vannamei akan kekurangan pakan.
d. Parasit
parasit
mudah menyerang udang vannamei jika kualitas air tambak kurang baik terutama
pada kondisi kandungan bahan organik yang tinggi. Parasit akan menempel pada
ingsang, kaki renang dan kaki jalan. Pada kondisi yang parah parasit bisa
menempel pada tubuh udang. Parasit akan terlepas pada tubuh vannamei jika udang
mengalami ganti kulit (moulting).
e. Bakteri dan Jamur
Bakteri dan
jamur tumbuh optimal di perairan yang mengandung bahan organik tinggi (sekitar
50 ppm). Oleh karenanya sebaiknya kandungan bahan organik di air tambak tidak
melebihi 50 ppm. Bakteri yang perlu diwaspadai yaitu bakteri vebrio bakteri ini
menyebabkan penyakit vibriosis yaitu inveksi pada ingsang pada saat inag lemah.
f. Virus
Sala satu
virus spesifik yang menyerang udang adalah Taura
SyndromVirus (TSV), White Spot
Syndrome Virus (WSSV), Infectionus
Hypodermal Haematopoetic Necrosis Virus (IHHNV),
6.
Panen
Panen
merupakan suatu periode budidaya udang vanname yang ditunggu-tunggu oleh
petambak. Udang vanname dapat dipanen setelah umur sekitar 120 hari dengan
berat tubuh berkisar antara 16-20 gr/ekor.
Pada umumnya panen bisa dilakukan kapan saja, tetapi kebanyakan petambak memanennya pada
malam hari. Selain juga untuk menghiondari terik mata hari pemanenan pada malam
hari juga bertujuan menguranggi resiko udang ganti kulit selama panen akibat
stres.Udanng yanng ganti kulit saat panen akan menurunkan harga jual.
BAB IV
KESIMPULAN DAN
SARAN
A.
KESIMPULAN
Dalam
pembesaran udang vannamei ini, ada beberapa tahap yang harus dilakukan
diantaranya :
1.
Persiapan
pemeliharaan meliputi :
·
Pengolahan,
pengangkatan dan pengeringan lahan.
·
Pengapuran,
pemupukan dan penyediaan air.
2.
Seleksi
benur
3.
Penebaraan
4.
Pengelolaan
dan pemberian pakan
5.
Pengelolaan
kualitas air
6.
Penegendalian
hama dan penyakit udang
7.
Pemanenan
Semua tahapan ini harus
dilakukan dengan sesuai tahap, jika tahapan ini terlewatkan satupun maka dalam
pembesaran udang vannamei ini akan gagal.
B.
SARAN
Dalam
pemeliharaan udang vannamei dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian dalam
pemeliharaannya, ini dikarnakan udang vannamei termasuk udang yang mudah
terkena penyakit dan tidak tahan terhadap suhu dan salinitas yang tinggi. Maka
karna itu pengontrolan harus dilakukan setiap hari dan setiap saat.
Bahan dan alat
yang digunakan harus dalam keadaan steril karna, untuk menghindari segala macam
penyakit jika tidak steril maka penyakit akan mudah masuk dalam tambak.
Pakan yang
diberikan pada saat pemeliharaan harus pakan yang berkualitas dan sesuai dengan
kebutuhan udang yang dipelihara.
Langganan:
Postingan (Atom)